Jumat, 16 April 2010

BOW THRUSTERS

Dengan bertambahnya ukuran dari Tanker yang sangat besar, kapal curah, kapal Container, kapal penmpang,dll, kontrol arah pada kecepatan yang rendah adalah kepentingan utama.
Kontrol arah pada kecepatan yang sangat rendah dan terutama saat tempat berlabuh jangkar telah didapat dengan penggunaan BOW THRUSTER.



Unit ini terdiri dari:
  1. Shrouded propeller, shroud dapat digerakkan serta sebagai dayung.
  2. Tabuung datar atau saluran dalam kapal dekat haluan. Baling-baling reversible terletak pada garis tengah tabung, sebagai pompa yang membuang atau melemparkan air dalam jumlah besar ke sisi sisinya.


Perkembangan modern telah menggantikan baling-baling, kebanyakan menggantikan ejector atau pipa-pipa kecepatan tinggi dalam garis utama dari kulit kapal.
Tidak boleh diletakkan pada posisi dimana lobangnya dapat rusak saat mengerjakan rantai-rantai jangkar. Biasannya diletakkan tepat diatas sekat pelanggaran depan.


Pada beberapa kapal besar untuk meningkatkan kemampuan olah gerak pada kecepatan yang sangat rendah, susunan yang sama ditempatkan diburitan.

PENANGANAN DAN PENGATURAN MATAN

PRINSIP PENANGANAN DAN PENGANAN MUATAN

A. MELINDUNGI KAPAL (PROTECT THE SHIP)
B. MELINDUNGI MUATAN (PROTECT THE CARGO)
C. MEMANFAATKAN RUUANG MUAT SEMAKSIMAL MUNGKIN (TO AVOID BROKEN STOWAGE)
D. BONGKAR MUAT SECARA CEPAT, TERATUR DAN SISTEMATIS (RAPID AND SISTEMATIC LOADING AND DISCHARGING)
E. MELINDUNGI ABK DAN BURUH (SAVETY OF CREW AND LONGSHOREMAN)





A. MELINDUNGI MUATAN
Untuk melindungi kapal maka dilakukan pengaturan muatan sbb:
1. Pembagian muatan secara tegak (vertikal)
Jika muatan terpusat pada bagian atas, maka kapal akan memiliki GM yang kecil sehiongga kondisi kapal akan langsar (tender).
Jika muatan terpusat pada bagian bawah maka kapal akan memiliki GM yang besar dan kondisi kapal akan kaku (stif).
2. Pembagian muatan secara melintang (transversal)
Jika pembagian muatan tidak berimbang terhadap centre line maka kapal akan mengalami kondisi senget atau miring (list).
3. Pembaguan muatan secara membujur (longitidinal)
Jika kapal memiliki sarat depan lebih besar daripada sarat belakang maka kondisi kapal akan trim ke depan (trim by the ahead)
Jika kapal memiliki sarat belakang lebih besar daripada sarat depan maka kondisi kapal akan trim ke belakang (trim by the stern).
Jika muatan terpusat pada tengah-tengah maka kapal akan mengalami kondisi SAGGING, sedangkan bila muatan terpusat pada ujung-ujung maka kapal akan mengalami kondisi HOGGING.

B.MELINDUNGI MUATAN
Tanggung jawabpihak pengangkut terhadap keselamatan muatan berdaasrkan "For sling to sling" atau "From tackle to tackle"
Kerusakan muatan terjadi akibat:
  1. Keringat kapal
  2. Keringat muatan
  3. Kebocoran/kebasahan dari muatan lain
  4. Pergesekan kulit/badan kapal
  5. Pergesekan dengan muatan lainnya
  6. penanganan muatan
  7. Muatan lainnnya
  8. Penanggasan (spontaneus heating)
  9. pencurian (pilferage)

Hal yang dilakukan untuk mencegah kerusakan muatan:
  1. Penggunaan penerapan (dunnage)
  2. Pengikatan dan pengamanan (lashing and securing)
  3. Pemberian muatan
  4. Pemberian ventilasi
  5. Perencanaan yang prima


C. PEMANFAATAN RUANG MUATAN SEMAKSIMAL MUNGKIN
Broken stowage adalah besarnya ruang muat yang tidak dapat dimanfaatkan untuk pengaturan muatan.
Penyebab terjadinya broken stowage:
  1. Bentuk ruang muat (palka)
  2. Bentuk muatan
  3. Jenis muatan
  4. Skill buruh/pekerja
  5. Penggunaan penerapan (dunnage)

Mengatasi terjadinya broken stowage:
  1. Pemilihan bentuk muatan yang sesuai dengan ruang muat
  2. Pengelompokkan dan pemilihan jenis muatan
  3. Penggunaan muatan berisi (filler cargo)
  4. Pengawasan pengaturan muatan
  5. Penggunaan dunnage seminim mungkin

Daerah broken stowage
  1. Sudut-sudut palka
  2. palka-palka ujung
  3. daerah got-got (bilge)
  4. Pada susunan paling atas (top tier)
  5. Diantara muatan-muatan


D. BONGKAR MUAT SECARA CEPAT,TERATUR DAN SISTEMATIS
menciptakan suatu proses kegiatan bongkar muat yang efektif dan efisien dalam penggunaan waktu serta biaya.
ntuk mencapai suatu hasil yang maksimal, maka hal-hal yang harus dihindari antara lain:

1. LONG HATCH
Penumpukan suatu jenis muatan dengan jumlah banyak untuk satu palka untuk satu pelabuhan tertentu, atau terjadinya muatan yang tidak merata untuk masing-masing palka bagi suatu pelabuhan tujuan tertentu. Akibatnya terjadi waktu bongkar muat yang lama pada palka tersebut (GANG HOURS)

2. OVER STOWAGE
Muatan yang seharusnya dibongkar pada uatu pelabuhan tujuan, terhalang oleh muatan lain yang berada diatasnya. Oleh karena itu, maka muatan penghalang harus dipindahkan atau dibongkar terlebih dahulu lalu membongkar muatan yang dimaksud. Akibatnya waktu pembongkaran dan pemuatan kembali muatan penghalang itu, serta kemungkinan akan terjadi kerusakan pada muatan penghalang dalam kegiatanbongkar muatnya.

3. OVER CARRIAGE
Muatan yang seharusnya dibongkar disuatu pelabuhan tujuan, terbawa kepelabuhan berikutnya (next port). Akibatnya timbul claim yang sangat merugikan perusahaan pelayaran. Pihak perusahaan wajib bertanggungjawab atas biaya-biaya yang timbul untuk pengiriman muatan kembali kepelabuhan tujuannya.


E. MELINDUNGI ABK DAN BURUH
Benyangkut atas keselamatan jiwa ABK dan BURUH.
Bahwa selama ABK dan buruh/pekerja melaksanakan kegiatannya senantiasa selalu terhindar dari segala bentuk resiko-resiko yang mungkin atau dapat terjadi yang berasal/akibat dari pelaksanaan bongkar muat.

Minggu, 04 April 2010

DEFINISI-DEFINISI LINGKARAN BUMI

  1. Poros Bumi, garis menengah bola, keliling dimana bumi berputar satu hari atau ialah sebuah garis melalui pusat bumi yang juga sumbu putar bumi
  2. Kutub-kutub, titik potong poros bumi dengan permukaan bumi
  3. Khatulistiwa, Lingkaran besar pada jarak 90% tegak lurus dari kutub-kutub; Irisan permukaan bumi dengan bidang yang melalui titik pusat bumi tegak lurus poros bumi; Sebuah lingkaran besar dibumi dimana tiap titik daripadanya sama jauh dari kedua kutubnya
  4. Lingkaran besar, lingkaran yang membagi bola 2 bagian sama besar; titik pusat lingkaran berimpit dengan titik pusat bola
  5. Lingkaran kecil, lingkaran yang membagi bola 2 bagian tidak sama besar; titik pusat lingkaran tidak berimpitan dengan titik pusat bola
  6. Jajar, lingkaran kecil yang sejajar denan khatulistiwa; sebuah lingkaran kecil dibumi yang ditarik sejajar dengan khatulistiwa
  7. Derajah, lingkaran-lingkaran besar yang melalui kutub utara dan selatan
  8. Kutub utara, kutub yang letaknya mengarah kesebelah utara
  9. kutub selatan, kutub lain yang letaknya mengarah keselatan
  10. Lingkaran bujur, sebagian derajah dari kutub sampai kutub
  11. Derajah pertama/derajah nol, lingkaran bujur yang melalui kota Greenwich

Sabtu, 03 April 2010

SEKAT/DINDING & PINTU KEDAP AIR

Tujuan
  • Membagi kapal atas kompartemen-kompartemen dengan sendirinya membagi tekanan kebidang yang lebih luas
  • Mempertinggi keselamatan kapal tyerutama ketika kapal mendapat kerusakan dibawah permukaan air atau didekatnya, misalnya karena kandas, tubrukan, dll.
  • Mempertinggi keselamatan dan kekuatan melintang kapal.
  • Membatasi/melokalisir bahaya kebakaran pada suatu kompartemen.


Besarnya keselamatan dengan dipasangnya SKA tergantung dari:
  • Tingginya SKA tersebut
  • Kekuatan dp. SKA itu
  • kekedapan SKA
  • Perbandingan besar kompartemen terhadap besar kapal seluruhnya

Jumlah SKA
Bergantung dari letak kamar mesin yang telah ditentukan Biro Klasifikasi.
- Pada kapal dengan kamar mesin dibawah minimal 3 buah
- Pada kapal dengan kamar mesin ditengah minimal 4 buah


Pada hakekatnya semua kapal yang tergabung dalam SOLAS harus mempunyai
  • 1 (satu) sekat pelanggaran depan (Collision Bulkhead) yang letaknya 5% dari LBP, dihitung dari linggi depan. Pada kapal penumpang boleh 5% + 10 kaki paling banyak
  • 1 (satu) SKA belakang (afterpeak Bulkhead) yang membuat tabung poros baling-balingberada pada suatu ruangan kedap air
  • 1 (satu) SKA disetiap ujung kamar mesin


Konstruksi
Sekat kedap air dipasang pada gading dan berdiri diatas wrang-wrang penuh atau lebih baik wrang tertutup pada DB tempat tersebut. Sekat kedap air dibangun mulai dari DB sampai kebalok geladak deck jalan terus yang paling atas, kecuali sekat pelanggaran dan sekat kedap air belakang. Sekat kedap air belakang hanya sampai pada geladak pertama sesudah garis air. Pada sekat kedap air perlu penempatan baja siku penguat yang dipasang dimuka atau belakangsekat. Tebal plat tergantung dari tinggi sekat dan jarak antara baja-baja siku penguat, minimum 5.5 mm Pada Ore carrier min 1.0 mm. Pada sekat pelanggaran (Collision Bulkhead) baja siku penguatnya 25% lebih besar/tebal dari baja siku penguat pada siku penguat pada sekat kedap air biasa. Pada sekat pelanggaran dan sekat kedap air belakang jarak siku baja penguat 610mm (24''), sedangkan pada sekat kedap air lainnya 760mm.

PEMASANGAN GELADAK

Geladak ditempatkan diatas balok geladak (deck beam)
Bahan:
- geladak baja
- geladak baja yang dilapisi kayu
- geladak kayu

Pelat geladak dipasang membujur dan dikeling pada balok geladak yang menunjangnya. Pelat geladak saling diasmbung dengan cara himpitan, ika tidak dilapisi kayu. Hubungan geladak biasanya memakai sistem tepi agar tidak ada air yang tertinggal. Untuk kapal-kapal kecil geladak bajanya menggunakan plat sisik, karena:
- lebih berat daripada plat biasa
- banyak memakan cat
- menghilangkan karatnyapun susah

Plat sisik dihubungkan dengan sistem kampuh yang diletakkan dibawah sambungannya. Jika plat geladak dibuat lobang-lobang besarseperti palka,tonnage well,dll, maka kekuatan disekitar lobang-lobang tersebut sangat berkurang. Untuk itu dibuat penguatan dengan dipasang plat-plat ganda disudut lobang tersebut.

Kapal-kapal penumpang dan barang yang melayari daerah tropikatau diperuntukkan untuk memuat barng yang mudah membusuk diberi lapisan kayu.

Pelapisan kayu bagi kapal penumpang dan kegunaanya yaitu tidak licin, rapih, mudah perawatannya.

Pada kapal barang selain disebutkan diatas, juda untuk mengurangi keringat kapal.

DATA / INFORMASI

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data/informasi yang berguna untuk mengetahui sesuatu, untuk memecahhkan persoalan, mengembangkan ilmu pengetahuan.

Data/ informasi adalah sesuatu yang diketahui (karena merupakan suatu fakta atau dianggap diketahui)

Kegunaan data
  1. Untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang sesuatu keadaan atau persoalan
  2. Untuk membuat keputusan atau memecahkan masalah, sehingga data untuk dasar penyusunan perencanaan dalam rangka memecahkan persoalan, data untuk kontrol dalam pelaksanaan suatu perencanaan yang memerlukan data masa lampau, sekarang dan masa akan datang, data untuk dasar evaluasi, dari pelaksanaan perencanaan.




JENIS-JENIS DATA
1. Menurut sifat sata
  • Data Kualitatif, data yang tidak berbentuk angka. Contoh Penjualan menurun tahun ini, keamanan saat ini terkendali
  • Data Kuantitatif, data yang berbentuk angka. Contoh: Rata-rata gaji karyawan Rp 1.000.000,00 per bulan
2. Menurut sumber data
  • Data Intermal, yaitu dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi, misalnya Akpelni: jumlah taruna, jumlah pegawai, jumlah dosen.
  • Data External, data dari luar organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Contoh: tempat kos taruna mempengaruhi belajarnya.

3. Menurut cara memperoleh data
  • Data primer: Data yang dikumpulkan sendiri oleh para peneliti langsung pada obyek.
  • Data sekunder: Data yang diperoleh dalam bentuk sudah dipublikasikan.